Header Ads

Header ADS

Non Small Cell Lung Carcinoma


   Non Small Cell Lung Carcinoma
(NSCLC) berkontribusi terhadap sekitar 85% kanker paru-paru di seluruh dunia. Secara histologis, NSCLC diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu adenocarcinoma, squamous cell carcinoma (SCC), dan large cell carcinoma. Pada awalnya kanker paru-paru primer masih sangat jarang terjadi hingga sekitar tahun 1930-an. Kemudian di tahun-tahun berikutnya, jumlah kasus kanker paru-paru terus meningkat secara signifikan dan menyebabkan kematian terbanyak melebihi kanker payudara pada sekitar tahun 1980-an. Sekitar 13% pasien mempunyai harapan hidup 5 tahun kedepan (5-years survival rate). Survival rate tetap dan tidak peningkatan selama dua dekade terakhir. Jarak waktu yang panjang antara pertama kali terkena paparan dan perjalanaan perkembangan kanker paru diduga menjadi dasar terjadinya berbagai tahapan perkembangan sel normal menjadi kanker dengan fenotip ganas.


Tanda dan Gejala

     Kanker jenis ini biasanya tidak menunjukkan gejala, kecuali jika kanker sudah berkembang. Diagnosis yang lebih awal dan penanganan yang lebih awal akan memberikan hasil yang lebih baik. Pada awal diagnosis, sekitar 20% penyakit yang diderita masih terlokalisir, sekitar 25% sudah mengalami metastasis, dan 55% pasien sudah mengalami metastasis ke organ lain di dalam tubuh. Gejala yang ditunjukkan pada pasien bergantung dari lokasi kanker. Gejala yang sering ditemui pada kanker paru-paru seperti:
- Batuk kering/berdarah
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Mengi/bunyi seperti tercekik saat bernapas
- Suara serak
- Infeksi berulang seperti pneumonia dan bronkitis
- Penurunan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang signifikan
- Kelelahan


Diagnosis

     Dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan radiologi ketika pertama kali seseorang didiagnosis menderita kanker paru-paru. Pada pemeriksaan X-Ray dada dapat ditemukan beberapa gambaran seperti nodul pada paru-paru, massa, infiltrat pada lapang paru, pelebaran mediastinum, atelektasis, pembesaran hilus, dan efusi pleura. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis yaitu dengan bronkoskopi, sitologi sputum, mediastinoscopy, thoracocentesis, thoracoscopy, dan transthoracic needle biopsy (CT-guided atau fluoroscopy-guided).


Manajemen

     Operasi pada NSCLC bertujuan untuk mengangkat dan membuang jaringan tumor. Pembedahan merupakan terapi pilihan pada NSCLC derajat I dan II. Operasi dilakukan sesuai dengan ukuran tumor. Lobectomy dilakukan dengan mengambil satu lobus paru, pneumonectomy mengangkat satu sisi paru-paru, wedge resection dilakukan dengan mengambil bagian tertentu dari suatu lobus.

     Kemoterapi dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor. Sekitar 80% penderita NSCLC menjalani kemoterapi dan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa kemoterapi. Berdasarkan guideline dari American Society for Clinical Oncology (ASCO), lini pertama NSCLC adalah kombinasi platinum. Pada pasien yang lebih muda dapat diberikan cisplatin, tetapi pada pasien yang lebih tua dengan komorbiditas dapat diganti dengan carboplastin.

     Terapi radiasi dapat dilakukan sebagai kombinasi dengan kemoterapi, khususnya jika tumor tidak dapat diambil dengan pembedahan karena ukuran atau lokasinya. Terapi radiasi juga dapat diberikan setelah dilakukan operasi untuk mematikan kanker yang berukuran lebih kecil. Terapi radiasi sebelum pembedahan bertujuan untuk mengecilkan ukuran tumor sehingga lebih mudah dioperasi.

Sebelum menjalani prosedur pembedahan, penilaian lebih lanjut dapat dilakukan dengan beberaapa cara diantaranya sebagai berikut:

1. Pemeriksaan histologi/sitologi

     Pemeriksaan ini bertujuan untuk membuktikan adanya kanker dan melihat jenis kanker, karena beda jenis kanker maka penanganannya akan berbeda. Pemeriksaan dapat berupa sputum cytology, bronchoscopy dengan biopsy, bronchial brushing. Pemeriksaan ini memiliki akurasi yang tinggi, dan akan menunjukkan hasil positif terutama pada kanker paru-paru yang letaknya lebih ke medial/tengah. Pada tumor yang letaknya lebih ke perifer, dapat dilakukan percutaneous fine-needle aspiration biopsy untuk pemeriksaan sitologi, atau trucut-needle biopsy dengan bantuan guide USG. Pada beberapa pasien pemeriksaan ini tidak dimungkinkan, sehingga dapat dilakukan radiologi secara serial (sequential imaging) untuk membuktikan adanya pertumbuhan kanker.


2. Derajat Tumor

     Staging yang digunakan adalah TNM. Tumor primer (T) dinilai berdasarkan ukurannya, limfonodi (N) untuk menilai penyebaran kanker pada limfonodi regional, metastasis (M) menilai penyebaran kanker ke organ lain. Penjelasan lebih lanjut mengenai staging TNM dapat ilihat di sini.


3. Kondisi Pasien

     Penilaian bertujuan untuk melihat apakah pasien mampu menjalani prosedur operasi, risiko kehilangan darah, daya tahan terhadap efek samping obat anestesi, jumlah cairan yang dibutuhkan untuk mengganti kehilangan darah selama prosedur operasi, dan lain sebagainya.


Edit: 14 Aug 2019


Referensi
  • Agha, M.E., et al. 2004. Manual of Clinical Oncology. 5th edition. Lippinct Williams and Wilkins: Los Angeles.
  • Cassidy, J. 2002. Oxford Handbook of Oncology. Oxford University Press: New York.
  • Spiro SG, Gould MK, Colice GL. Initial evaluation of the patient with lung cancer: symptoms, signs, laboratory tests, and paraneoplastic syndromes: ACCP evidenced-based clinical practice guidelines (2nd edition). Chest. 2007 Sep. 132 (3 Suppl):149S-160S.

No comments

Tulis komentar Anda...

Powered by Blogger.