Tipologi Konstitusi
![]() |
Tipologi Kepribadian |
Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar
aspek jasmaniah. Dasar yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah bahwa
keadaan tubuh, baik yang tampak berupa penampilan fisik maupun yang tidak
tampak, misalnya susunan saraf, otak, pembuluh darah, dan kelenjar-kelenjar dapat
menentukan kepribadian seseorang. Beberapa ahli yang mengembangkan tipologi
konstitusi diantaranya Hippocrates dan Gelenus, De Giovani, Viola, Sigauid, dan
Sheldon. Tipologi konstitusi berkembang mulai perempat ketiga abad 19.
a.
Tipologi Hippocrates – Gallenus
Hippocrates (460 – 370 SM) terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang
menganggap bahwa alam semesta beserta isinya tersusun atas empat unsur pokok, yaitu
tanah, air, udara, dan api yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu
tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat
dingin, dan api mendukung sifat panas.
Berdasarkan pandangan Empedokles tersebut, selanjutnya Hippocrates
berpendapat bahwa di dalam tubuh manusia juga terdapat sifat-sifat tersebut
yang didukung oleh cairan – cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu:
- Sifat kering didukung oleh Chole yang dimiliki oleh empedu kuning
mewakili unsur tanah (Chloric),
cirinya adalah hidup, semangat besar, keras, hatinya mudak terbakar, daya juang
besar, dan optimis
- Sifat basah didukung oleh Melanchole yang dimiliki oleh empedu
hitam mewakili unsur air (Melancholis),
cirinya adalah mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis
- Sifat dingin didukung oleh Phlegma atau lendir mewakili unsur
udara (Phlegmatis), cirinya adalah
tidak suka terburu-buru, tenang, kalem, tak mudah dipengaruhi dan setia
- Sifat panas didukung oleh Sanguis atau darah mewakili unsur api (Sanguinis), cirinya adalah hidup, mudah
berganti haluan, ramah
Hippocrates berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam
cairan pokok ini. Selanjutnya Gallenus (199 – 129 SM) menyatakan bahwa
cairan-cairan tersebut berada dalam tubuh manusia dengan proporsi tertentu.
Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas pada seseorang sebagai
akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh Gallenus disebut dengan
temperamen (Suryabrata, 2005).
b.
Tipologi Viola
Viola, seorang ahli dari Italia mengemukakan tipologi yang didasarkan
pada bentuk tubuh sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh De Giovanni.
Akhirnya ia mengajukan 3 golongan bentuk tubuh manusia atas dasar penelitian
tersebut, yaitu:
- Tipe microsplanchnis yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih
dari perbandingan biasa, sehingga ketika orang tesebut berdiri akan kelihatan
lebih jangkung
- Tipe macrosplanchnis yaitu bnentuk tubuh yang ukuran mendatarnya
lebih dari perbandingan ukuran biasa sehingga yang bersangkutan kelihatan lebih
pendek
- Tipe normosplanchnis yaitu bentuk tubuh yang
ukuran menegak dan mendatarnya selaras, akibatnya tubuh akan kelihatan selaras
c. Tipologi Sigauid
Tokoh terkenal dari Perancis bernama
Sigauid, yang mana riset-risetnya mencari hubungan antara dasar-dasar tubuh
dengan alam sekitar temapt individu hidup. Sigauid berpendapat bahwa organisme
manusia dengan segala anomalinya (penyimpangan), harus dipahami sebagai fungsi
dari dasar (jasmani) dan sekitarnya (lingkungan hidupnya), sehingga ada kerja
sama antara jasmani dengan alam sekitar, antara manusia dan alam fisik. Sigauid
menyusun tipologi manusia berdasarkan 4 macam fungsi tubuh, yaitu motoric,
pencernaan, pernapasan, dan susunan saraf sentral.
- Tipe muskuler, tipe ini dimiliki oleh orang
yang funsgi motoriknya paling menonjol diantara fungsi yang lainnya, dengan
ciri tubuh yang kokoh, memiliki otot-otot yang berkembang dengan baik, dan
organ-organ tubuh berkembang secara selaras, misalnya pada daerah yang keras,
sukar, pegunungan-pegunungan yang terjal
- Tipe respiratoris, tipe ini ada pada orang
yang memiliki pernapasan yang kuat dimana hidung dan paru-parunya berkembang
dengan baik dan memiliki ciri-ciri muka lebar serta dada dan leher yang besar
- Tipe digestif, tipe ini terdapat pada orang
yang memiliki fungsi pencernaan kuat dimana organ pencernaannya berkembang
sehingga usus, lambung, dan hatinya membesar, memiliki ciri-ciri mata kecil,
dada pendek dan besar, rahang dan pinggang besar, misalnya pada daerah-daerah
yang subur
- Tipe cerebral, tipe ini ada pada orang yang
memiliki susunan saraf pusat yang kuat disbanding fungsi tubuh lainnya dengan
ciri-ciri dahi menonjol ke depat sehingga rambut di tengah, mata bersinar, daun
telinga lebar, serta kaki dan tangan kecil, misalnya daerah kota-kota besar
Dengan dasar keempat macam interaksi
antara manusia dengan alam sekitar ini, Sigauid kemudian mengajukan 4 macam
tipologi kepribadaian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Fungsi yang dominan
|
Pengaruh sekitar yang
jelas
|
Fungsi yang berkembang
|
Tipe manusia
|
Sifat khas bagian
tubuh manusia
|
Pernafasan
|
Udara segar, daerah pegunungan
dan pertanian
|
Pernafasan
|
Respiratoris
|
Rongga dada dan leher, muka
tampak besar dan lebam
|
Pencernaan
|
Makanan-makanan (daerah subur
makmur)
|
Alat pencernaan makanan
|
Digestif
|
Thorax dan leher besar,
pinggang besar, rahang besar, mata kecil, leher pendek
|
Motorik
|
Alam yang keras. Sulit,
membutuhkan kekuatan fisik (gunung kidul)
|
Otot-otot
|
Muskuler
|
Muka penuh padat,
anggota-anggota badan kuat-kokoh, otot-otot tumbuh baik, bagian-bagian tubuh
berkembang selaras
|
Susunan syaraf
|
Masyarakat luas, kesosialan di
kota-kota
|
Susunan syaraf sentral (otak
dan kolumna spinalis)
|
Serebral
|
Dahi menonjol ke depan, botak,
mata bersinar, telinga lebar, kaki dan tangan kecil
|
d. Tipologi Sheldon
Sheldon dalam riset-risetnya menemukan 3 macam
dimensi struktur tubuh manusia, yaitu endomorphy,
mesomorhpy, dan ectomorphy. Istilah-istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari
istilah yang berhubungan dengan terbentuknya fetus atau janin manusia, yakni
lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm. Menurutnya, dominasi dari salah satu
lapisan tersebut akan menyebabkan kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan
demikian maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu:
- Tipe endomorph, yaitu tipe yang disebabkan
oleh dominannya komponen endomorphy terhadap dua komponen lainnya, yang
ditandai dengan alat-alat dalam tubuh dan seluruh sistem digestif memegang
peranan terpenting, bentuk tubuh ini tampak lembut, gemuk, dan berat badan
relatif rendah
- Tipe mesomorph, yaitu tipe yang terbentuk
oleh karena komponen mesomorphy lebih dominan dari komponen lainnya, maka
bagia-bagian tubuh yang berasal dari mesoderm relatif berkembang dengan lebih
baik, yang ditandai dengan otot-otot, pembuluh darah, dan jantung dominan,
bentuk tubuh ini kelihatan kokoh dan keras
- Tipe ectomorph, yaitu tipe yang disebabkan oleh
perkembangan komponen ectoderm (kulit dan sistem syaraf) yang lebih dominan dibandingkan
dengan dua komponen lainnya, bentuk tubuh tipe ini kelihatan jangkung, dada
kecil dan pipih, lemah, dan otot-otot tidak berkembang
No comments
Tulis komentar Anda...