Header Ads

Header ADS

Tipologi Konstitusi

Tipologi Kepribadian
    Usaha untuk memahami dan menyingkap perilaku dan kepribadian manusia antara lain menghasilkan pengetahuan yang disebut tipologi. Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar factor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, serta pengaruh dominan nilai-nilai budaya. Tipologi kepribadian dibagi menjadi beberapa macam diantaranya tipologi konstitusi, tipologi temperamen, dan tipologi kebudayaan dengan melihat berbagai faktor yang mempengaruhi tipologi tersebut.

     Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek jasmaniah. Dasar yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa penampilan fisik maupun yang tidak tampak, misalnya susunan saraf, otak, pembuluh darah, dan kelenjar-kelenjar dapat menentukan kepribadian seseorang. Beberapa ahli yang mengembangkan tipologi konstitusi diantaranya Hippocrates dan Gelenus, De Giovani, Viola, Sigauid, dan Sheldon. Tipologi konstitusi berkembang mulai perempat ketiga abad 19.

a. Tipologi Hippocrates – Gallenus
     Hippocrates (460 – 370 SM) terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin, dan api mendukung sifat panas.

     Berdasarkan pandangan Empedokles tersebut, selanjutnya Hippocrates berpendapat bahwa di dalam tubuh manusia juga terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan – cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu:

- Sifat kering didukung oleh Chole yang dimiliki oleh empedu kuning mewakili unsur tanah (Chloric), cirinya adalah hidup, semangat besar, keras, hatinya mudak terbakar, daya juang besar, dan optimis

- Sifat basah didukung oleh Melanchole yang dimiliki oleh empedu hitam mewakili unsur air (Melancholis), cirinya adalah mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis

- Sifat dingin didukung oleh Phlegma atau lendir mewakili unsur udara (Phlegmatis), cirinya adalah tidak suka terburu-buru, tenang, kalem, tak mudah dipengaruhi dan setia

- Sifat panas didukung oleh Sanguis atau darah mewakili unsur api (Sanguinis), cirinya adalah hidup, mudah berganti haluan, ramah

     Hippocrates berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok ini. Selanjutnya Gallenus (199 – 129 SM) menyatakan bahwa cairan-cairan tersebut berada dalam tubuh manusia dengan proporsi tertentu. Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas pada seseorang sebagai akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh Gallenus disebut dengan temperamen (Suryabrata, 2005).

b. Tipologi Viola
     Viola, seorang ahli dari Italia mengemukakan tipologi yang didasarkan pada bentuk tubuh sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh De Giovanni. Akhirnya ia mengajukan 3 golongan bentuk tubuh manusia atas dasar penelitian tersebut, yaitu:

- Tipe microsplanchnis yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih dari perbandingan biasa, sehingga ketika orang tesebut berdiri akan kelihatan lebih jangkung

- Tipe macrosplanchnis yaitu bnentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih dari perbandingan ukuran biasa sehingga yang bersangkutan kelihatan lebih pendek

- Tipe normosplanchnis yaitu bentuk tubuh yang ukuran menegak dan mendatarnya selaras, akibatnya tubuh akan kelihatan selaras

c. Tipologi Sigauid
     Tokoh terkenal dari Perancis bernama Sigauid, yang mana riset-risetnya mencari hubungan antara dasar-dasar tubuh dengan alam sekitar temapt individu hidup. Sigauid berpendapat bahwa organisme manusia dengan segala anomalinya (penyimpangan), harus dipahami sebagai fungsi dari dasar (jasmani) dan sekitarnya (lingkungan hidupnya), sehingga ada kerja sama antara jasmani dengan alam sekitar, antara manusia dan alam fisik. Sigauid menyusun tipologi manusia berdasarkan 4 macam fungsi tubuh, yaitu motoric, pencernaan, pernapasan, dan susunan saraf sentral.

- Tipe muskuler, tipe ini dimiliki oleh orang yang funsgi motoriknya paling menonjol diantara fungsi yang lainnya, dengan ciri tubuh yang kokoh, memiliki otot-otot yang berkembang dengan baik, dan organ-organ tubuh berkembang secara selaras, misalnya pada daerah yang keras, sukar, pegunungan-pegunungan yang terjal

- Tipe respiratoris, tipe ini ada pada orang yang memiliki pernapasan yang kuat dimana hidung dan paru-parunya berkembang dengan baik dan memiliki ciri-ciri muka lebar serta dada dan leher yang besar

- Tipe digestif, tipe ini terdapat pada orang yang memiliki fungsi pencernaan kuat dimana organ pencernaannya berkembang sehingga usus, lambung, dan hatinya membesar, memiliki ciri-ciri mata kecil, dada pendek dan besar, rahang dan pinggang besar, misalnya pada daerah-daerah yang subur

- Tipe cerebral, tipe ini ada pada orang yang memiliki susunan saraf pusat yang kuat disbanding fungsi tubuh lainnya dengan ciri-ciri dahi menonjol ke depat sehingga rambut di tengah, mata bersinar, daun telinga lebar, serta kaki dan tangan kecil, misalnya daerah kota-kota besar

     Dengan dasar keempat macam interaksi antara manusia dengan alam sekitar ini, Sigauid kemudian mengajukan 4 macam tipologi kepribadaian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Fungsi yang dominan
Pengaruh sekitar yang jelas
Fungsi yang berkembang
Tipe manusia
Sifat khas bagian tubuh manusia
Pernafasan
Udara segar, daerah pegunungan dan pertanian
Pernafasan
Respiratoris
Rongga dada dan leher, muka tampak besar dan lebam
Pencernaan
Makanan-makanan (daerah subur makmur)
Alat pencernaan makanan
Digestif
Thorax dan leher besar, pinggang besar, rahang besar, mata kecil, leher pendek
Motorik
Alam yang keras. Sulit, membutuhkan kekuatan fisik (gunung kidul)
Otot-otot
Muskuler
Muka penuh padat, anggota-anggota badan kuat-kokoh, otot-otot tumbuh baik, bagian-bagian tubuh berkembang selaras
Susunan syaraf
Masyarakat luas, kesosialan di kota-kota
Susunan syaraf sentral (otak dan kolumna spinalis)
Serebral
Dahi menonjol ke depan, botak, mata bersinar, telinga lebar, kaki dan tangan kecil

d. Tipologi Sheldon
     Sheldon dalam riset-risetnya menemukan 3 macam dimensi struktur tubuh manusia, yaitu endomorphy, mesomorhpy, dan ectomorphy. Istilah-istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah yang berhubungan dengan terbentuknya fetus atau janin manusia, yakni lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm. Menurutnya, dominasi dari salah satu lapisan tersebut akan menyebabkan kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan demikian maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu:

- Tipe endomorph, yaitu tipe yang disebabkan oleh dominannya komponen endomorphy terhadap dua komponen lainnya, yang ditandai dengan alat-alat dalam tubuh dan seluruh sistem digestif memegang peranan terpenting, bentuk tubuh ini tampak lembut, gemuk, dan berat badan relatif rendah

- Tipe mesomorph, yaitu tipe yang terbentuk oleh karena komponen mesomorphy lebih dominan dari komponen lainnya, maka bagia-bagian tubuh yang berasal dari mesoderm relatif berkembang dengan lebih baik, yang ditandai dengan otot-otot, pembuluh darah, dan jantung dominan, bentuk tubuh ini kelihatan kokoh dan keras

- Tipe ectomorph, yaitu tipe yang disebabkan oleh perkembangan komponen ectoderm (kulit dan sistem syaraf) yang lebih dominan dibandingkan dengan dua komponen lainnya, bentuk tubuh tipe ini kelihatan jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, dan otot-otot tidak berkembang

No comments

Tulis komentar Anda...

Powered by Blogger.