Teori Psikologi Kepribadian
![]() |
Psikologi Kepribadian |
1. Teori
Psikoanalisa
Teori psikoanalisa banyak dipengaruhi oleh Sigmund Freud. Teori
psikoanalisa merupakan teroi yang berusahan untuk menjelaskan hakikat
perkembangan kkepribadian manusia. Unsur-usnur yang diutamakan dalam teori ini
adalah motivasi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya. Pemahaman Freud
tentang kepribadian manusia didasarkan pada pengalaman-pengalaman dengan pasiennya,
analisis tentang mimpnya, dan bacaannya yang luas tentang berbagai literature ilmu
pengetahuan dan kemanusiaan. Pengalaman-pengalaman inimenyediakan data mendasar
bagi teorinya mengikuti obesrvasi dan konsepnya tentang kepribadian yang mengalami
revisi selama 50 tahun terakhir
(Helahuddin, 2018). Berdasarkan pandangan psikoanalisa terdapat tiga fungsi
psikis yaitu: id, ego, dan superego.
Bagian paling primitive dari kepribadian disebut id. Id memungkinkan
manusia untuk melakukan aktifitasnya dan bertahan hidup. Id meliputi berbagai
dorongan biologis dasar contohnya kebutuhan fisik. Ego dan superego berkembang
dari id. Menurut Freud, ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab
untuk menangani dengan realitas. Ego berkembang dari id dan memastikan bahwa
dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia
nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadara, prasadar, dan tidak sadar.
Komponen terakhir untuk mengembankan kepribadian adalah
superego. Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar
internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan
masyarakat. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
2. Teori
Belajar Sosial
Teori ini mendasarkan pada pengaruh lingkungan terhadap
perilaku individu. Toko yang berperan dalam teori ini adalah Dollard, Miller,
Rotter, dan Bandura. Teori ini berpandangan bahwa perilaku individu adalah
hasil interaksi pribadi dengan lingkungan secara terus menerus, dimana variabel
individu dan lingkungan saling berpengaruh. Perilaku dari individu dibentuk
dari proses pengkondisian, sedangkan lingkungan individu membentuk perilaku
dengan memberi hukuman dan hadiah. Proses pembentukan individu terjadi secara
langsung dan tidak langsung. Pembentukan perilaku secara langsung melalui
proses pemberian hadiah dan hukuman sedangkang pembentukan perilaku tidak
langsung menggunakan pengamatan. Proses ini disebut dengan modelling (Bandura,
1977).
3. Teori
Behavioristik
Teori behaviorisme dicetuskan oleh J. B. Watson.
Beberapa tokoh lain dari teori behavioristic antara lain B. F. Skinner, E. L.
Thorndike, dan Ivan Pavlov serta masih ada beberapa tokoh lainnya.
Pembahasan mengenai teori behaviorisme seringkali dikaitkan
dengan B. F. Skinner. Teori ini meyakini bahwa tingkah laku manusia merupakan
fungsi stimulus. Determinan perilaku berada di lingkungan dan bukan pada diri
manusia. Para ahli teori ini telah melakukan penelitian dan menemukan bahwa kepribadian
didapatkan dari proses belajar yang dilakukan oleh individu sebagai hasil interaski
antara stimulus dan respon (Slavin, 2000).
4. Teori
Humanistik
Teori
humanistik dipandang sebagai alternatif ketiga dari kedua teori yang telah
menjadi teori yang dominan yaitu teori psikoanalisa dan behavioristik. Teori
ini dikemukakan oleh Abraham Maslow yang menghadirkan pemahaman komprehensif atau
menyeluruh dan sangat jelas menunjukkan
bahwa orientasi humanistik memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan
psikologi modern. Maslow mengemukakan tentang kebutuhan manusia yang sifatnya
hierarkis (Feist, 2010). Lima tingkatan kebutuhan dasar yaitu yang diungkapkan
Maslow yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan
rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan
aktualisasi diri (Plotnik, 2014).
No comments
Tulis komentar Anda...